KESAKSIAN TANAMAN PADI DI SLEMAN YOGYAKARTA
Nama Petani : Bp Tondo, Ketua Kelompok Tani Sri RejekiLokasi Kebun : Desa Salakan, Trihanggo, Sleman, Jogjakarta
Luas Tanaman :1 Ha
Jenis Padi : Cihereng
Sistem Tanam : Sistem Jajar Legowo 6 : 1, jarak tanam 24 x 20
Produk Nasa yang digunakan : SUPERNASA, POWER NUTRITION, GREENSTAR
PESTONA, NATURAL GLIO
Cara dan waktu aplikasi :
Pemupukan I menggunakan 18 botol ( @ 250 gr / btl ) SUPERNASA dicampur dengan pupuk 100 kg Urea dan 200 Phonska ditambah 10 pak NATURAL GLIO
umur 15 – 20 hari setelah tanam
Pemupukan II menggunakan 6 botol ( @ 250 gr/btl )SUPERNASA dan 6 botol ( @ 500 gr/btl ) POWER NUTRITION dicampur dengan 50 Urea dan 100 kg Phonska pada umur 40 – 50 hari setelah tanam
umur 20 dan 40 hari setelah tanam
Penyemprotan 1 sachet GREENSTAR + 10 tutup PESTONA per tangki
Parameter Pakai NASA Tidak Pakai NASA
Vegetatif Daun Tebal, lebar dan hijau mengkilat Tipis dan kecil-kecil
Jumlah Anakan 30 18-20
Serangan Penyakit Berkurang Masih Banyak
Jumlah Bulir per Malai 260 150-200
Kualitas Gabah Lebih berbobot dan bernas Kurang bernas
Total Produksi 10,4 ton 8 ton
Analisa Ekonomi per 0,5 Ha
Jenis Kegiatan Pakai NASA Tidak Pakai NASA1. Sewa Lahan 3.000.000 3.000.000
2. Benih, olah lahan 1.125.000 1.125.000
3. Pupuk Urea 150.000 150.000
4. Pupuk Phonska 210.000 210.000
5. Produk NASA 2.620.000 -
6. Total Biaya 5.085.000 4.485.000
Produk NASA yang di pakai SUPERNASA, POWERNUTRITION, GREENSTAR,GLIO,PESTONA
senilai Rp 600.000,00
Hasil Produksi pakai NASA 5,7 ton sedangkan yang tidak pakai 4 ton
Selisih Produksi 3,5 ton/setengah hektar
Harga Gabah 100.000/kwintal
Peningkatan Hasil Jual Gabah 3.500.000 (87.5%)
Peningkatan Keuntungan 3.500.000 – 600.000
2.900.000,- per setengah hektar
Catatan :
Hasil atau respon tanaman terhadap penggunaan produk NASA bisa bervariasi, karena sangat dipengaruhi oleh :
1. Kualitas benih/bibit (genetis tanaman).
2. Iklim (curah hujan, air, sinar matahari, kelembaban, suhu, dll).
3. Tingkat kesehatan tanaman (pengaruh hama dan penyakit tanaman).
4. Tingkat kesuburan tanah.
5. Pemupukan (tepat jenis, tepat dosis, tepat waktu, tepat sasaran, dll)
6. Sistem pemeliharaan atau perawatan tanaman yang dilakukan.
2012-03-26
KESAKSIAN TANAMAN KAKAO DI TANGGAMUS, LAMPUNG
LAPORAN APLIKASI PRODUK NASA PADA TANAMAN KAKAO
Nama Pemilik Kakao : Bp HendroLokasi Kebun : Desa Sinar Baru Kec. Sukohardjo,
Kab. Tanggamus, Propinsi Lampung
Luas Kebun : 2.500 m 2
Jumlah Tanaman : 260 pohon
Umur Tanaman : 7- 8 tahun
Produk NASA yang digunakan : 9 botol SUPERNASA
Cara dan waktu aplikasi :
Satu botol SUPERNASA @ 500 gr dicampur 13 liter air sebagai larutan induk, kemudian diambil gayung larutan induk ditambah air secukupnya ( + ) untuk 10 tanaman disiram merata ke pohon untuk 130 pohon atau 200 pohon
SUPERNASA diberikan interval sebulan sekali selama 3 bulan selanjutnya 3-4 bulan sekali
Aplikasi diberikan mulai Juni 2005 sampai Maret 2006
Pupuk Makro tidak digunakan setelah pakai Produk NASA
Perbandingan produksi antara kebun yang pakai NASA dengan yang tidak pakai NASA :
Paremeter Pakai NASA Tidak Pakai NASA
1. Kondisi Daun dan buah Hijau segar, buah banyak Kekuningan, sedikit
2. Kondisi Tanah Gembur Keras
3. Pemakaian Pupuk Makro Tidak Pakai Lagi Masih Pakai
4. Serangan Heliopeltis Berkurang Masih ada
5. Produksi Buah Meningkat (tidak kenal musim) Sedikit
6. Bobot dan Kadar Air Rendah Tinggi
7. Hasil panen dan Harga Jual Kering 300 kg, harga 8.500/kg 150 kg, harga 8.000/kg
Catatan :
Hasil atau respon tanaman terhadap penggunaan produk NASA bisa bervariasi, karena sangat dipengaruhi oleh :
1. Kualitas benih/bibit (genetis tanaman).
2. Iklim (curah hujan, air, sinar matahari, kelembaban, suhu, dll).
3. Tingkat kesehatan tanaman (pengaruh hama dan penyakit tanaman).
4. Tingkat kesuburan tanah.
5. Pemupukan (tepat jenis, tepat dosis, tepat waktu, tepat sasaran, dll)
6. Sistem pemeliharaan atau perawatan tanaman yang dilakukan.
KESAKSIAN TANAMAN KARET DARI KALIMANTAN SELATAN
LAPORAN APLIKASI PRODUK NASA PADA TANAMAN KARETNama petani : Bp. Rauf dan Bp. Sutrisno
Alamat : Dsn. Sidomukti, Desa Sebuhur, Trans 150,
Kec. Jorong, Kab. Tanah Laut,
Propinsi Kalimantan Selatan
Luas lahan : 1 hektar
Jumlah Tanaman : 500 batang
Luas lahan dengan perlakuan NASA : 1 Ha
Jenis Bibit : PR, IR, PB
Umur tanaman : 7 tahun
Pupuk yang digunakan :
Sebelum pakai NASA ( 1 ha ) / 4 bln Setelah pakai NASA ( 1 ha ) / 4 bln
Urea : 2,5 kuintal NPK Phonska : 0,5 kuintal
TSP : 0,5 kuintal SUPERNASA : 500 gr 2 botol
KCl : 0,5 kuintal HORMONIK : 1 botol
Total biaya pupuk makro : Rp. 520.000,00 Total biaya pupuk+produk NASA : Rp.297.500,00
Cara dan waktu aplikasi Pemupukan dengan Produk NASA :
1. NPK 20 gelas + 20 sdm SUPERNASA + 1 sdm HORMONIK + 60 liter air.
2. Kocorkan ke piringan tanaman sebanyak 1 liter per batang
Perbandingan hasil yang didapat setelah pakai NASA
Paremeter Sebelum Pakai NASA Setelah Pakai NASA
1. Kondisi Daun Kekuningan Hijau segar
2. Kondisi Kulit Batang Keras Lunak
3. Kondisi Tanah Keras Gembur
4. Produksi Getah 90-100 kg/bulan 446 kg/bulan
5. Pendapatan per bulan 1.240.000/ha/bulan 4.005.200/ha/bulan
Analisis ekonomi :
Peningkatan pendapatan diperoleh dari :
Penambahan produk NASA yaitu SUPERNASA dan HORMONIK senilai Rp 297.500,- meningkatkan pendapatan 70% ( Rp. 2.765.200 ha/bln)
Penghematan biaya pemupukan sebesar Rp. 222.500/ha/4 bln
Total peningkatan keuntungan dengan Produk NASA = Rp. 2.987.700,00 per hektar per bulan.
Catatan :
Hasil atau respon tanaman terhadap penggunaan produk NASA bisa bervariasi, karena sangat
dipengaruhi oleh :
1. Kualitas benih/bibit (genetis tanaman)
2. Iklim (curah hujan,air,sinar matahari, kelembaban, suhu dll).
3. Tingkat kesehatan tanaman (pengaruh hama dan penyakit tanaman)
4. Tingkat kesuburan tanah.
5. Pemupukan (tepat jenis, tepat dosis,tepat waktu, tepat sasaran)
6. Sistem pemeliharaan atau perawatan tanaman yang dilakukan.
0 komentar:
Posting Komentar