ini masih separuhnya,jadi tunggu info selanjutnnya y :) salam NASA
KESAKSIAN TANAMAN KENTANG DI PROBOLINGGO
Data Petani
Nama Petani : Bp Yunus
Lokasi Kebun : Desa Bremi, Krucil, Probolinggo, Jatim
Luas Tanaman : 1Ha
Jenis Kentang : Granula jerman Lokal
Umur Tanaman : 75 hari
Produk Nasa yang digunakan : GLIO, POC NASA, HORMONIK
Cara dan waktu aplikasi
Penyemprotan 1 botol POC NASA dicampur dalam 1 drum ukuran 200 liter disemprotkan pada umur 25 dan 35 hari setelah tanam, kemudian pada umur 45 hari ditambah 1 botol HORMONIK
Pupuk Dasar diberikan sebelum tanam dengan menggunakan ZA = 300 kg, SP-36 = 300 kg dan KCl= 400 kg
Pada umur 1 bulan dipupuk 500 kg ZA
Perbandingan yang pakai NASA dengan yang tidak pakai NASA
Parameter | Pakai NASA | Tidak Pakai NASA |
1. Vegetatif Daun | Tebal, lebar, hijau mengkilat | Tipis, kecil dan kekuningan |
2. Kondisi Batang | Tinggi, kokoh | Pendek, agak lembek |
3. Tingkat Kematian | 1% setelah pakai GLIO | Lebih dari 5% |
4. Ukuran dan Warna Umbi | Besar, kuning cerah | Lebih kecil, kuning kusam |
5. Bobot per Pohon | Rata-rata 800 g | Rata-rata 500 g |
6. Kualitas Umbi | Lebih bernas | Kurang bernas |
7. Total Produksi | 24 ton/ha | 15 ton/ha |
Analisis Ekonomi Per Hektar
Selisih Hasil Panen 9 ton
Harga Kentang Rp. 2.000,00/kg
Peningkatan hasil jual 9.000 X Rp. 2.000,00 = Rp. 18.000.000,00
Pembelian Produk NASA (harga konsumen) berupa 7 botol POC NASA = 217.000, 3 botol HORMONIK = 78.000, 1 GLIO = 25.500
Jumlah pembelian Produk NASA = Rp. 320.500,00
Peningkatan keuntungan bersih dengan memakai Produk NASA Rp. 17.679.500,00
Catatan :
Hasil atau respon tanaman terhadap penggunaan produk NASA bisa bervariasi, karena sangat dipengaruhi oleh :
Kualitas benih/bibit (genetis tanaman).
Iklim (curah hujan, air, sinar matahari, kelembaban, suhu, dll).
Tingkat kesehatan tanaman (pengaruh hama dan penyakit tanaman).
Tingkat kesuburan tanah.
Pemupukan (tepat jenis, tepat dosis, tepat waktu, tepat sasaran, dll)
Sistem pemeliharaan atau perawatan tanaman yang dilakukan.
PENINGKATAN PRODUKSI PADI CIHERANG DENGAN MEMAKAI PRODUK NASA DI SLEMAN YOGYAKARTA
Padi varietas Ciherang yang ditanam Tondo menunjukkan peningkatan hasil yang signifikan dibandingkan sebelumnya.Selama 4 kali menggunakan produk NASA, hasil panennya selalu diatas rata-rata, tentunya 10 ton GKP per hektar bukan hasil yang terlalu “wah”. Jauh berbeda dengan petak petani lain. Rata-rata hasil yang didapat berkisar 7 ton GKP per ha.Menurut Tondo kunci keberhasilannya adalah pada pemupukan dan pola penanaman. Pupuk diberikan secara berimbang sesuai dengan kebutuhan tanaman. “Waktu pemupukan harus tepat,” kata ketua Kelompok Tani Ngudi Rejeki kecamatan Gamping, Sleman.Selain menggunakan pupuk makro berimbang, lahan pertanamannya sudah pasti menggunakan produk-produk NASA. SUPERNASA, POWER NUTRITION dan GREENSTAR menjadi andalan pupuk organik lengkap makro dan mikro.Lahan seluas 3.300 m2 milik Tondo membutuhkan 8 botol SUPERNASA 250g, 4 botol POWER NUTRITION 500g dan 6 dus GREENSTAR. Dengan dosis pemupukan ini, cukup menyokong pertumbuhan tanaman yang hasilnya dapat meningkatkan panen.Aplikasi pemupukan ini disesuaikan dengan jadwal yang sesuai dengan pertumbuhan tanaman. Secara keseluhan pemberian pupuk dilakukan 3 kali, yaitu sebagai pupuk dasar, pada umur 15-20 hari setelah tanam (HST) dan umur 40-50 HST. SUPERNASA diaplikasikan sebagai pupuk dasar (6 botol) dan pemupukan ke-3 (2 botol). GREENSTAR pemupukan ke-2 (2 dus) dan ke-3 (4 dus), sedangkan POWER NUTRITION pada pemupukan ke-3 saja.Produk lain yang menunjang juga diberikan. Tondo menggunakan GLIO dan PESTONA untuk mengamankan hasil panennya. Masing masing produk tersebut adalah 3 dus untuk GLIO dan 3 botol PESTONA.Tondo juga menerapkan pola tanam dengan menyisipkan penanaman palawija setiap 2 tahun. Meskipun air irigasi melimpah, ia tidak lantas tergoda untuk menanam padi secara terus menerus.Menurut petani yang juga penangkar benih ini, sistem penanamannya jejer legowo 6:1. Setiap 6 baris tanaman padi diberi jarak sebelum 6 baris berikutnya. Jarak tanamnya 24 cm yang pada umumnya hanya 22 cm. Sedangkan setiap lubang tanam hanya ditanam 1-2 bibit padi.System penanaman ini secara kenampakan fisik menunjukan perbedaan dibandingkan penanaman lainnya. “Kalau diamati ada perbedaan, anakannya rata-rata sebanyak 25 batang sedangkan lainnya 22 batang sudah bagus,” kata Tondo.
2012-12-27
KESAKSIAN TANAMAN SEMANGKA DI PROBOLINGGO
Nama Petani : Bp SaefulLokasi Kebun : Desa Karanggeger, Kec. Pejarakan, Kab. Probolinggo, Jatim
Luas Tanaman : 0,4 Ha ( 4.000 m2)
Jenis semangka : Sun Flower
Umur Tanaman : 50 hari
Jumlah Populasi : 6.000 tanaman
Produk Nasa yang digunakan : POC NASA, HORMONIK
Cara dan waktu aplikasi :
Penyemprotan 4 tututp POC NASA dicampur 1 tutup HORMONIK per tangki setiap 1-2 minggu sekali
Pupuk Makro menggunakan ZA, TSP dan KCl total 4-5 kwintal
Perbandingan yang pakai NASA dengan yang tidak pakai NASA :
Paremeter | Pakai NASA | Tidak Pakai NASA |
1. Pertumbuhan tanaman | Cepat, proses pengawinan lebih awal | Pertumbuhan lambat |
2. Kondisi Batang | Lebih tinggi dan kokoh | Pendek, batang lembek |
3. Serangan Hama Penyakit | Lebih tahan, daum hijau bertahan lebih lama | Kurang tahan terhadap Hama Penyakit |
4. Ukuran Buah, Hasil Panen | Besar-besar, 25 - 30 ton/4000 m2 | Kecil-kecil, 15 ton/4000 m2 |
5. Peningkatan Hasil Panen | 75% | - |
6. Pupuk NPK | 4 - 5 kwintal | 7 kwintal |
Catatan :
Hasil atau respon tanaman terhadap penggunaan produk NASA bisa bervariasi, karena sangat dipengaruhi oleh :
Kualitas benih/bibit (genetis tanaman).
Iklim (curah hujan, air, sinar matahari, kelembaban, suhu, dll).
Tingkat kesehatan tanaman (pengaruh hama dan penyakit tanaman).
Tingkat kesuburan tanah.
Pemupukan (tepat jenis, tepat dosis, tepat waktu, tepat sasaran, dll)
Sistem pemeliharaan atau perawatan tanaman yang dilakukan.
0 komentar:
Posting Komentar